Jorginho belakangan ini terus dikaitkan dengan raksasa Serie A Italia, Juventus. Gelandang berdarah Brazil mengakui bahwa dia juga mendengar rumor transfer tersebut, lantas apa komentarnya?

Spekulasi transfer ini didasari oleh fakta bahwa Maurizio Sarri dan Jorginho memiliki hubungan yang spesial. Pelatih asal Italia selalu mengandalkannya sejak masih menangani Napoli, kemudian kedua sosok ini melanjutkan hubungan mereka di Chelsea musim kemarin.
Tapi pada musim panas kemarin, Maurizio Sarri memutuskan kembali ke Italia dan menukangi Juventus. Seiring dengan kepindahan sang manajer, Jorginho kemudian santer dikabarkan bakal ikut diboyong ke klub Turin.
Tapi faktanya, Jorginho tidak meninggalkan Stamford Bridge pada bursa transfer musim panas kemarin. Dia tetap bertahan di Chelsea, bahkan jadi andalan manajer anyar Frank Lampard. Di satu sisi, sang pemain masih punya kontrak sampai tahun 2023 mendatang.
Namun situasinya tampak sedikit berubah sejak kompetisi bergulir lagi, Jorginho mulai terlempar ke bangku cadangan. Situasi tersebut dipercaya membuat pelatih Maurizio Sarri kembali tertarik untuk memboyong pemain Brazil ke Juventus pada musim panas mendatang.
Jorginho mengakui rumor kepindahannya memang ada, tapi saat ini dia tidak mendengar tawaran dan hanya fokus pada Chelsea.
“Saya hanya harus tetap fokus ketika tim membutuhkan saya. Ada rumor tapi saya belum mendengar apa-apa. Saya hanya fokus menyelesaikan musim dengan Chelsea dan lolos ke Liga Champions,” tegas Jorginho pada situs resmi Chelsea.
Chelsea sendiri baru saja berhasil meraih kemenangan atas Crystal Palace dalam lanjutan Premier League Rabu kemarin. Dalam pertandingan tersebut, The Blues mampu menang dengan skor tipiss 3-2.
Terkait kemenangan itu, Jorginho mengakui bahwa rekan-rekannya bermain baik, tapi ke depannya dia berharap agar Chelsea bisa lebih kejam sehingga tim lawan tak punya kesempatan untuk bangkit.
“Secara keseluruhan itu adalah kinerja yang bagus. Kami menciptakan peluang, dan kami hanya perlu lebih efektif ketika kami memiliki peluang di muka. Kami ingin menderita,”
“Kami perlu belajar untuk menyelesaikan pertandingan sebelum menit terakhir, untuk menjadi lebih klinis untuk menghindari ketegangan di akhir, tetapi kami menciptakan peluang yang positif,” pungkasnya.